Senin, 22 Mei 2017

Bertani Juga syariah lho

Pertanian :  kerja Syariah melalui Koperasi
Oleh : Tri Aji Pamungkas 
 (Staf Dudung Stheven R&C)
.
Setelah saya mengabarkan bahwa ada komunitas (koperasi) yang akan menjalankan akses pemasaran bagi petani-petani, dengan mendistribusikan hasil panen langsung kepada konsumen (komunitas itu sendiri), di luar dugaan banyak yang menghubungi saya ingin ikut menitipkan hasil panen taninya untuk dipasarkan. Ini menggambarkan bahwa, persoalan tataniaga pertanian adalah hal sangat penting.
.
Ada yang “curhat” minta dibantu, di daerahnya dulu ada banyak anak-anak muda yang dilatih bertani organik, mereka sangat antusias belajar tentang pertanian. Tetapi hari ini, hampir semuanya sudah tidak ada semangat lagi bertani, dikarenakan, TIDAK PUNYA AKSES PASAR. Hanya beberapa orang saja yang masih bertahan, dan itu pun sepertinya karena tak ada pilihan lain.
.
Tahun 2014-2015, saya sempat berkeliling ke sentra-sentra pertanian, pada umumnya mereka sering mendapatkan pelatihan tentang pertanian organik, baik dari lembaga swadaya, maupun dari pemerintah. Tetapi setelah mereka coba terapkan, hasil panennya tidak tahu mau dijual kemana.
.
Adalah hal yang mulia dan luar biasa memberikan edukasi tentang bertani yang baik dan benar, memberikan edukasi agar petani bisa membuat pupuk sendiri, pestisida sendiri, mengolah kompos, dll. Tetapi jika hasil panennya tidak dapat memberikan penghasilan yang cukup, maka akan timbul persoalan mendasar. Tidak cukup dengan janji-janji nanti akan dibantu, karena perut tidak dapat menunggu janji.
.
Memang betul, bertani itu ada unsur sedekah, tidak perlu nyinyir seolah-olah itu seperti hiburan bagi petani, karena pernyataan tersebut adalah firman Allah di dalam Qur’an. Namun, tentu perlu kita buatkan jalan keluar tata niaga yang berkeadilan bagi semuanya, yang saling menguntungkan. Petani dapat menjual hasil taninya dengan harga yang wajar, dan juga konsumen bisa mendapatkan produk yang sehat, juga dengan harga yang wajar.
.
Maka dari itu, perlu adanya kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak, karena petani adalah sebagai salah satu yang memiliki pekerjaan dan bermanfaat bagi sesama umat. apabila tidak ada petani maka siapa yang akan menyediakan makan bagi kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahabbah

 Cinta itu  laksana sebuah perang,  amat mudah mengobarkannya,  namun amat sulit untuk memadamkannya   Ketika kita mencintai,  perasaan kita...