Selasa, 24 April 2018

Kebangkitan Zakat( filantropy) : Antara kebangkitan Civil Society Sistem di indonesia dan awal mula runtuhnya Hegemoni komunis-Imprealis- kapitaslis


Kebangkitan Zakat( filantropy) : Antara  kebangkitan Civil Society Sistem di indonesia dan  awal mula runtuhnya Hegemoni komunis-Imprealis- kapitaslis
Oleh : Tri Aji Pamungkas
Kordinator FoSSEI Regional Jabodetabek dan Penerima Beswan Baituzakah Pertamina


Hasil gambar untuk kebangkitan zakat bazma               Francis Fukuyama, pemikir Amerika asal Jepang, bahkan mengklaim dengan hancurnya komunisme awal 1990-an, peradaban Kapitalisme telah menjadi babak akhir sejarah (the end of history). Tapi apakah kehancuran komunisme berarti kehebatan kapitalisme? Nanti dulu. Mantan Presiden AS Richard Nixon sendiri tak begitu yakin akan kemampuan kapitalisme. Dalam bukunya Seize the Moment, Nixon menceritakan pertemuannya dengan Presiden Soviet Kruschev. “Anak cucumu nanti akan hidup di bawah naungan komunisme,” kata Kruschev kepada Nixon. Lalu Nixon menjawab,”Justru anak cucumu yang nanti akan hidup dalam kebebasan.” Nixon pun berkomentar,”Saat itu aku yakin apa yang dikatakan Kruschev salah, tapi aku justru tak yakin dengan ucapanku sendiri dalam usman 2003.46.
Tidak bisa disangkal Sistem politik ekonomi Barat adalah sistem rusak, baik politik ekonomi dalam negeri maupun luar negerinya. Kerusakannya ada pada dua aspek : Pertama, pada sistemnya secara normatif (fikriyah); Kedua, pada praktiknya secara empiris (amaliyah). Sumber kerusakannya terpulang pada ide sekularisme, yang melenyapkan aspek spiritual (nahiyah ruhiyah) dalam politik dan ekonominya hanya menonjolkan pertimbangan materi.
 Tak jauh berbeda dengan Sistem ekonomi kapitalisme yang didasarkan pada asas kebebasan, meliputi kebebasan kepemilikan harta, kebebasan pengelolaan harta, dan kebebasan konsumsi. Asas kebebasan ini, menurut Thabib tidak layak karena melanggar segala nilai moral dan spiritual. Bisnis prostitusi misalnya dianggap menguntungkan, meski jelas sangat melanggar nilai agama dan merusak institusi keluarga. Kerusakan sistem ekonomi kapitalisme juga dapat dilihat dari berbagai institusi utama kapitalisme, yaitu sistem perbankan konvensional, sistem perusahaan kapitalisme (PT), dan sistem uang kertas (fiat money). Berbagai krisis ekonomi dan moneter seringkali bersumber dari sistem-sistem tersebut.
Sedangkan Sistem ekonomi Islam, sangat bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalisme. Asasnya adalah wahyu yang selalu mengaitkan Aqidah Islam dengan hukum-hukum ekonomi. Jadi barang dilihat dari segi halal dan haram, bukan dari segi bermanfaat atau tidak. Bisnis prostitusi yang dibolehkan kapitalisme, dianggap ilegal karena hukumnya haram dalam Islam.
Salah satu bukti kebangkitan ekonomi islam adalah dengan adanya semangat flantropy baik zakat, infaq sedekah dan wakaf. Baik yang bersifat produktif atau yang bersifat kebutuhan utama. Dan uniknya dalam perkembangan dunia zakat di bangun dari civil society power bukan dari pemerintah. Sampai saat ini setidaknya ada 560 lembaga zakat yang terdaftar di Badan amil zakat dan direktorat jendral pemberdayaan zakat infaq sedekah dan wakaf, hampir di setiap wilayah regional indonesia memiliki badan amil zakat. Dan kekuatan lembaga zakat saat ini di proyeksikan oleh badan amil zakat nasional memiliki potensi 286 triliun rupiah atau hampir setara dengan 3 anggaran tahunan kementrian di indonesia.
Kekuatan filantropy islam menunjukan adanya eksistensi civil society ke permukaan dan menunjukan bahwa masyarakat memiliki keuatan secara finacial apabila melakukan konsolidasi dan menyatukan kekuatan publik menjadi sebuah lawan kuat dari hegemoni imperialis,komunis dan kapitakis yang selama ini membayangi perekonomia di indonesia.
Dalam berbagai diskusi tentang pentingnya dan peran filantropy islam dalam pembangunan ekonomi bangsa sangat di harapkan dapat memberikan efek positif terhadap perbaikan ekonomi umat yang salah satunya dari zakat. Zakat menjadi role model dalam perbaikan ekonomi umat yang komprehensif karena secara sistem Alquran seudah memberikan acuan dan jobdesk penting terhadap target pemanfaatan dana zakat dan itu merupakan bagian dari target pemerintah juga dalam mengentaskan kestabilan sosial di masyarakat.
Menjaga melindungi kepercayaan masyarakat terhadap dunia filantropy adalah tugas penting bagi lembaga untuk menjadikan sebuah tatanan lembaga yang baik dan bernilai transparan untuk menjaga sustainblitas lembaga.
Bangkitanya dunia zakat atau filantropy islam merupakan bagian dari meningkatnya kepercayaan masyarakat dan beralihnya kepercayaan publik terhadap islam dan awal mula runtuhnya sistem kapitalis dalam kegiatan ekonomi di indonesia. Namun patut di waspadai bebrapa hal kebijakan pemerintah yang tidak memihak terhadap kekuatan civil society akan menimbulkan cambukan bagi kebangkitan ekonomi islam khusunya dalam hal ini zakat. Sebagai salah satu contoh yang mungkin perlu di perjuangkan adalah sinergitas undang-undang pajak dengan undang-undang zakat dalam hal ini ada beberapa poin yang perlu di harmoniskan terutama dalam memberikan intensif bagi setiap masyarakat untuk berbuat kebaikan.

1 komentar:

Mahabbah

 Cinta itu  laksana sebuah perang,  amat mudah mengobarkannya,  namun amat sulit untuk memadamkannya   Ketika kita mencintai,  perasaan kita...