Demokrasi dan struktural perubahan politik
di Indonesia
Oleh : Tri Aji Pamungkas
Apabila
melihat peran pentingnya adanya demorasi dalam sejarah Indonesia sendiri kehidupan demokrasi baru terasa dan
terlaksanaketika era reformasi. Era kemerdekaan sendiri adalah sebagai awal
mula demokrasi dengan diwakili oleh para ahli yang melakukan tafsiran terhadap
rumusan bangsa. Karena bayangkan jika saat itu kita ingin mengedepan demokrasi
seperti yang di galakan sekarang ini maka saya jamin Indonesia tidak akan
merdeka pada tahun 1945 karena Indonesia meski banyak menampung aspirasi dari
seleuruh masyarakat luas sedangkan hanya beberapa selang saat itu negara lain
akan masuk sebagai penjajah kembali.
Aspirasi
sebagian masyarakat dianggap aspirasi yang mewakili khalayak masyarakat banyak
dalam melakukan rumusan tujuan bersama. Aspirasi publik merupakan bagian dari
demokrasi namun aspirasi itu disampaikan langsung atau tidak nya bukan bagian
dari demokrasi.
Demokrasi sendiri adalah merupakan
bagian atau sistem yang mewadahi tujuan khalayak banyak. 1945-1957 di klaim
sebagai demokrasi terpimpin karena pemerintah atau penguasa memilik legitimasi
hak penuh di banding rakyatnya. Zaman orde baru merupakan bagian dari demokrasi
perbaikan atas sebelumnya. Namun klaim demikian dianggap sebagai sama saja
karena pada saat itu aspirasi rakyat dianggap terlarang apabila bertentangan
dengan pemerintah dan zama reformasi di sibeut sebagai kancah baru demokrasi
yang lebih modern dan bermantartabat.
Masing
masing zaman memiliki kelemahan dan kelebihan tergantung bagaimana kita
menganalisa dalam setiap sudut, di era sekarang perubahan structural demokrasi
hendaknya berubah dimana pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat
sebagai pemberi wewenang dalam setiap kebijakan yang diwakilkan. Pertanyaan
mendasar jika rakyat sebagai penguasa negara ini maka setiap kebijakan
hendaknya untuk kemaslahatan rakyat nya? Klaim pemerintah berusaha untuk kesejahteraan
rakyat biasanya dilakukan ketika dekat dengan kontentasi perpolitikan atau
pemilu setelah itu rakyat hanya bisa merasakan janji politiknya saja bukan
interpretasi dalam bentuk yang dapat di rasakan langsung.
Masyarakat
Indonesia memeiliki tingkat kecenderungan terhadap politik yang lebih tinggi di
banding negara yang memiliki sistem kerajaan atau kesultanan. Meskinya dalam
setiap kegiatan sikap demokratis perlu ditanamkan bukan saja hanya dalam
kegiatan politik melainkan ditanamkan dalam setiap kegiatan sehari hari. Amalan
in merupakan cerminan darikap yang demokratis. Alquran sendiri meminta dan
mengharapkan bahwa umat manusia yang baik adalah umat yang demokratis dan
moderat. Versi alquran demokratis adalah bukan dari banyak nya suara melainkan
dari banyaknya kualitas dialektika pemahaman terhadap demokratis itu sendiri.
Perubahan structural politik dari adanya legitimasi kuat lembaga negara yang
mewakili masyarakat sebagai entitas yang melakukan audut kinerja tidak lagi
memiliki kedudukapenuh sebagai penguasa di negeri ini menyebabkan fungsi dan
wewenang rakyat dalam hal ini wakil rakyat sama dibanding dengan yang lainya.
Peubahan
structural politik di Indonesia sangat meningkat ketika era refprmasi dan
adanya peningkatan tata kelola negara. Hal ini memebrikan efek yang positif dan
negative yang terjadi yang diantaranya adanya tata kelola negara lebih baik
dari sebelumnya menurut klaim beberapa pihak dan adanya penghilangan kekuasaan
rakyat menurut klaim beberapa pihak. Apaun itu yang terjadi kekuasaan negara
merupakan hak penuh atas pemilik negara itu sendiri dan rakyat , pemerintah
serta yang lainya merupakan pelaksana kekuasaan negara yang harus patuh dan
tunduk pada aturan penguasa yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar